Appilajara A'rekeng

A'rekeng adalah salah satu kosakata bahasa Makassar yang berarti berhitung. Seperti pada umumnya Bilangan terbagi dua, yaitu bilangan Ordinal (Ordinal Number) dan Bilangan Kardinal (Cardinal Number).

Bilangan Kardinal merupakan angka/bilangan yang merujuk kepada masa atau jumlah suatu barang atau sebuah bilangan yang menunjukkan sebuah kuantitas. Bilangan ini digunakan untuk menyatakan hitungan dalam menghitung benda, menghitung umur, menghitung waktu, menghitung anggota suatu himpunan, dan lain-lain. Bilangan-bilangan tersebut seperti.

Bilangan Kardinal

1 = eser (Se're)

2 = rua (Rua)

3 = tlu (Tallu)

4 = ap (Appa')

5 = lim (Lima)

6 = an (Annang)

7 = tuju (Tuju)

8 = sgtuju (Sagangtuju)

9 = slp (Salapang)

10 = spulo (Sampulo)

11 = spulo eser (Sampulo se're)

12 = spulo rua (Sampulo rua)

...

20 = ruapulo (Ruampulo)

21 = ruapulo eser (Ruampulo se're)

22 = ruapulo rua (Ruampulo rua)

...

30 = tlupulo (Tallumpulo)

40 = ptpulo (Patampulo)

50 = limpulo (Limampulo)

60 = anpulo (Annampulo)

70 = tujupulo (Tujupulo)

80 = sgtujupulo (Sagantujupulo)

90 = slppulo (Salapangpulo)

100 = sibilG (Sibilangngang)

101 = sibilG eser (Sibilangngang se're)

200 = ruabilG (Ruambilangngang)

400 = ptbilG (Patambilangngang)

1.000 = sisbu (Sisa'bu)

2.000 = ruasbu (Ruassa'bu)

4.000 = ptsbu (Patassa'bu)

10.000 = spulo sbu (Sampulosa'bu)

40.000 = ptpulo sbu (Patampulo sa'bu)

100.000 = sibilG sbu (Sibilangngang sa'bu)

200.000 = ruabilG (Ruambilangngang sa'bu)

400.000 = ptbilG (Patambilangngang sa'bu)

1.000.000 = eser jut (Se're juta)

2.000.000 = rua jut (Rua juta)

Dalam Pappilajarang Mangkasara, selain bilangan kardinal di atas juga terdapat bilangan kardinal (urutan). Penyebutan bilangan ordinal dalam bahasa Makassar selalu diawali dengan imbuhan depan (prefiks) kata maka-.

Bilangan Ordinal

Bilangan ordinal merupakan perluasan bilangan asli, berbeda dengan integer dan dengan bilangan kardinal. Sebagaimana jenis bilangan lain, bilangan ordinal dapat dijumlahkan, dikalikan, dan dipangkatkan. Bilangan Ordinal merupakan bilangan yang merujuk kepada suatu tingkatan, urutan, peringkat, tahapan atau menunjukkan posisi sesuatu dalam daftar suatu hal, seperti.

Pertama = mkeser (Makase're)

Kedua = mkrua (Makarua)

Ketiga = mktlu (Makatallu)

Di samping kedua macam bilangan di atas, pappilajarang mangkasara juga mengenal penyebutan bilangan perulangan. Penyebutan perulangan biasanya ditandai dengan prefiks pi- dan perubahannya.

Bilangan Perulangan

Satu kali = pieser (Pinse're) = sikli (Sikali)

Dua kali = pirua (Pinrua)

Tiga kali = pitlu (Pintallu)

Empat kali = piGp (Pingappa')

Lima kali = pilim (Pinlima) = pilim (Pillima)

Enam kali = piGn (Pingannang)

Tujuh kali = pituju (Pintuju)

Delapan kali = pisgtuju (Pissagantuju)

Sembilan kali = pislp (Pissalapang)

Sepuluh kali = pispulo (Pissampulo)

Sering kali kita mendengar penggunaan bilangan perulangan tersebut untuk menyatakan kesatuan / pemisahan / pembagian kelompok benda, 

contoh: 

1. Satukan saja semua kertasnya = pieser Gesmitu krtsk (Pingse're ngasemmintu karattasaka),
2. Bagi dua (bukan potong dua) bawang itu, agar tidak mengambil banyak tempat = pirua vitu lsuny, soln etn njai tpk niael (Pinrua mintu lasunayya, solanna tena najai tampaka nialle).

dan bahasa yang benar dan seharusnya untuk kalimat di atas adalah

1. Satukan saja semua kertasnya = peser GesGi atu krtsk (Passe're ngasengi antu karattasaka),
2. Bagi dua (bukan potong dua) bawang itu, agar tidak mengambil banyak tempat = beg ruaai atu lsuny, soln etn njai n ael tp (Bage ruai antu lasunayya, solanna tena najai naalle tampa').

Bilangan perulangan di atas lebih cocok digunakan pada kalimat yang menyatakan jumlah banyak kali yang dilakukan pada suatu kegiatan, misalnya:

1. Tiga kali berlari keliling lapangan = pitluai lri n airoai lpGG (Pintallui lari nainroi lapanganga)
2. Delapan kali menerima gaji = pisgtujuai anrim jt (Pissagantujui annarima jata)